Assalamu’alaikum wr wb,
Salam sejahtera untuk kita semua
Selamat malam semuanya, sepertinya kedepan saya akan posting #30haribercerita setiap malam hari sepulang kerja ya. Ternyata inspirasi biasanya hadir setiap usai beraktivitas nih, hehe. Seperti hari ini, aku mulai hari ku dengan persiapan mengajar di SMA Negeri 11 Surabaya. Alih-alih berangkat bersama menggunakan mobil kantor, pagi ini malah aku buat sedikit kegaduhan, aku kesiangan. Entah, rasanya lumayan abstrak tadi pagi, bangun – tidur – bangun – tidur lagi, hingga tiba-tiba jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Sontak aku langsung kaget dan bangkit segera, karena mobil kantor berangkat pukul 07.00 WIB. Alhasil, bablas, aku terlambat 15 menit. Maafkan aku, bang Ro, yang sudah telpon berkali-kali karena takut kami terlambat. Dengan kekuatan supernya mas Sueb, alhamdulillah kami tidak terlambat, sampai kantor di cabang Manukan pukul 07.45 WIB sedangkan jam mengajar di SMA Negeri 11 Surabaya pukul 08.10 WIB, aman. Terima kasih, mas Sueb.
Sampai di SMA Negeri 11 Surabaya, aku mengajar di kelas XII IPS 3. Percayalah, mengajar kelas ini membuat pipi dan perut bisa kram kesemutan gitu. Kelasnya pecah banget, anak-anaknya receh dan seru tapi pinter luar biasa. Membuat ku lupa kalau tadi pagi aku benar-benar dalam kondisi mood yang kurang baik. Terima kasih, XII IPS 3 SMA Negeri 11 Surabaya, kalian luar biasa. Pelajaran ekonomi yang cenderung serius, bersama kalian jadi cair banget. Kalau kalian tadi bilang mau bimbel terus aja ketimbang pelajaran di sekolah, jangan lah, nanti lama-lama kalian bosen sama mbak, hehe. Biar kan ada jeda, biar ada rindu terasa, ea.
Sore hingga malam aku pun masih melanjutkan mengajar di Neutron Yogyakarta cabang Surabaya, tepatnya di cabang 2 Surabaya, Jemursari. Sore ini hujan badai di Surabaya. Namun, mereka tetap gigih berangkat les. Melihat kegigihan mereka walau sempat mati lampu, dan membuat AC tidak menyala, lampu remang-remang karena menggunakan genset yang tidak begitu sekuat listrik biasanya, aku pun tetap punya tenaga mengajar walau panas sungguh terasa, maklum tanpa AC. Ya, sumber tenagaku, ialah berasal dari semangat siswa-siswaku.
“Ternyata mengajar itu seru,” ini isi pikiran ku dalam dua tahun terakhir. Tidak hanya di SMAN 11 maupun para siswa di Jemursari ini saja sebenarnya, siswa-siswa di SMA lainnya pun begitu seru. Mereka yang membuatku pada awalnya tidak ada gambaran atau niat menjadi seorang pengajar, ternyata siswa-siswa membuatku terjebak dalam kenyamanan ini. Mengambil jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta di SBMPTN merupakan piliha terakhirku. Alias pilihan yang memang tidak aku cita-citakan. Aku tidak ingin menjadi pengajar, awalnya. Namun, waktu berkata lain.
Sesungguhnya saat ini pun, aku bukan pengajar, kok. Aku hanyalah pembelajar, ya, mereka (red: siswa) yang mengajarkanku bagaimana cara menjadi seorang pengajar yang baik yang bisa membuat para siswa nyaman belajar, karena mereka yang secara tidak langsung membawa ku masuk ke dalam dunia mereka, dan berusaha mengerti mereka. Mereka bisa seperti siswa, seperti adik, seperti anak, bahkan seperti guru. Mereka dengan keunikan mereka masing-masing yang membuat ku terus belajar untuk memahami. Percayalah, belajar terasa menyenangkan, dek, bersama kalian. Semoga kalian tidak bosan belajar sama mbak, ya. Semoga kita sama-sama diberi kemampuan untuk terus menebar manfaat hingga akhir hayat, aamiin. ~azr
Leave a Reply