#02 AYA DAN TEMAN KHAYALANNYA

Akhir-akhir ini Indonesia disibukkan dengan berita-berita bencana, sontak megingatkanku pada gadis kecil yang ku temui di waktu itu, aku lupa namanya, sebut saja Aya. Aku mengenal Aya waktu aku masih duduk di bangku perkuliahan di Yogyakarta, sekitar tahun 2013. Saat duduk di bangku perkuliahan, aku memiliki kebiasaan yang sedikit unik, saat aku tidak ingin meluapkan emosi, aku memilih untuk mengalihkan dengan berpergian ke suatu tempat, dan tempat favoritku waktu kuliah ialah lereng gunung merapi, Kaliurang. Suhu yang dingin dan udara yang sejuk bisa menurunkan kadar emosi tentunya.

Mengapa aku teringat Aya saat ada bencana? Ya, dia merupakan salah satu korban yang selamat. Bocah usia 5 tahun yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak itu selamat dari musibah guguran gunung merapi pada tahun 2010 silam. Namun sayang, kedua orang tuanya pergi bersama rumahnya yang habis dilahap lahar dingin gunung aktif tersebut. Sehingga singat cerita, Aya harus melalui tumbuh besar bersama neneknya.

Ceritanya dimulai saat aku sedang cukup emosi dengan tim di suatu acara, sebenarnya emosi itu tidak baik, sehingga daripada emosiku lebih meluap lagi, aku putuskan untuk mundur sejenak mencari ketenangan. Akhirnya aku starter motorku dan aku arahkan entah kemana motor itu, tiba-tiba motor mengarah ke arah lokasi Mbah Marijan di kaki gunung merapi via Kaliurang. Naik sedikit dari bekas kediaman beliau, ada warung makan, aku berhenti dan menikmati susu jahe hangat khas Gunung Merapi. Tenang sekali.

Kesendirian selalu membuat rasa ingin tahu meningkat, ngobrol-ngobrol kecil dengan ibu pemilik warung, hingga ternyata ada anak kecil di sana. Lalu kami berkenalan, ya, aku mulai berkenalan dengan Aya, gadis kecil cantik nan aktif itu. Setelah kami kenal, Aya membawaku berjalan-jalan. Kami bermain masak-masakan, cuci-cucian dan sebagainya. Aku benar-benar lupa bahwa tadi hatiku masih dalam kondisi penuh amarah. Kau mencuri hatiku, dek Aya.

Sedikit mengganjal memang, saat bermain dengan Aya, ia menceritakan kalau dia juga sedang bermain dengan kedua rekannya. Padahal tidak ada siapa-siapa di sana. Sehabis bermain, Aya masih menarikku untuk berputar, dia mengajakku naik bukit lagi di atas warung. Ternyata Aya mengajakku touring di “rumah”-nya dahulu.

“Mbak, ini rumah, Aya. Tadi Ibu pergi sebentar sama Ayah.”, sontak merinding tubuh ini. Diam membeku karena yang ku lihat hanya hamparan tanah dengan petak kayunya yang masih tersisa bekas jalan lahar.

Kemudian dari bawah ada suara, “Aya, turun!”, nenek Aya memanggil dengan cemas.

Sontak kami turun dengan kondisi diriku masih kaku rasanya.

Aku tidak bisa membayangkan apa yang ada di dalam hati dan pikiran Aya, namun bayangan masa lalunya masih tergambar jelas. Ibu, Bapak dan kedua temannya masih kerap mampir. Apa kabarmu, Aya? Sudah 5 tahun kita tidak bertemu, kali ini mungkin kamu telah duduk di bangku Sekolah Dasar di sana, mencadi sesosok gadis yang tegar dan ceria. Semoga suatu saat kita bisa bermain lagi, ya, Aya. Sampai jumpa. Salam untuk kedua orang tua dan teman khayalanmu. ~ azr

  • slot88
  • situs judi slot online gampang menang
  • slot online terpercaya via pulsa
  • slot gacor
  • link slot yang mudah menang
  • situs judi slot online gampang menang
  • situs slot deposit pulsa tanpa potongan 2020
  • link slot
  • slot88
  • game slot gacor
  • slot gacor
  • slot88
  • slot online
  • slot online terbaik
  • slot judi terbaik
  • slot online
  • judi slot
  • slot 2022
  • situs judi slot
  • judi slot online terlengkap
  • slot88
  • slot gacor
  • slot88
  • slot gacor
  • slot online
  • slot88
  • slot88
  • slot88
  • slot terpercaya 2022
  • slot88
  • game slot yang paling selalu menang
  • slot88
  • slot gacor
  • daftar situs slot gacor
  • slot mudah menang
  • slot online terpercaya
  • judi online terpopuler
  • agen slot online terpercaya
  • slot gacor hari ini
  • info slot gacor
  • slot88
  • slot deposit pulsa
  • slot pulsa
  • slot gacor
  • slot pragmatic
  • slot gacor
  • slot deposit via dana

  • Posted

    in

    by

    Tags:

    Comments

    One response to “#02 AYA DAN TEMAN KHAYALANNYA”

    1. […] #02 AYA DAN TEMAN KHAYALANNYA […]

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *